Senandung Cinta

Posted by gadhing Property 0 comments

Dulu beku!
sayap sayap yang kaku &
lemah..
kabarku?! Dulu
sepi & hanya suara hati. Tersedu sendiri,
kadang tak peduli!
Pada rintih hati yang mengadu pada salju & pohon mati!
Aku berjalan merunduk, bergesek daun daun berserak pilu! Mencari tawa & sungging senyum di taman taman bisu.. Tersandung & terjatuh,
batu batu yang bertebar..
Kaki, terluka & berdarah…
Seabad bersama sunyi!
Dan sebelum mati, biasan kehangatan,
cairkan bau kehampaan.. ah Kaulah musim semiku…
Nafas – nafasmu yang dirindukan kupu – kupu..

“Sabar Sampai Kapan?“

Posted by gadhing Property 0 comments
Kesabaran adalah masalah hati tetapi solusi kesabaran dapat ditemukan dalam jalan2 yang terang. Dalam bahasan ini kita akan mempelajari bagaimana membangun kesabaran yang tidak lagi bertentangan dengan rasa hormat kepada diri kita; tetapi melalui cara pandang yang logis, sehingga kita menjadi pribadi yang sabar karena tujuannya jelas.
Kesabaran bukanlah sebuah sifat tetapi sebuah keputusan karena pengertian yang baik,  sebetulnya tidak ada orang yang punya sifat sabar.
Kesabaran adalah pengertian yang dibutuhkan untuk bersikap baik, selama menunggu hasil dari upaya kita. Pengertiannya karena upaya itu membutuhkan waktu untuk baik, membutuhkan do’a untuk dijawab, maka kita bersabar.
Bahwa dalam membangun kesabaran ada yang harus ditunggu, dan yang paling sering berhasil dalam proses menunggu adalah yang sibuk. Maka sibuk-lah dalam menunggu, karena semua orang sedang menunggu, dan yang paling akhir adalah menunggu kematian.
Maka jadilah pribadi yang sibuk dalam menunggu supaya hasil yang didapat sesuai.
Kesabaran ini tidak akan lengkap tanpa definisi berikutnya. Dalam menghadapi sebuah kesulitan, menjadikan yang tadinya sulit menjadi mudah.
Contoh sederhana, jika ada rotan dan ada akar yang lebih dahulu dipakai tentunya rotan, tetapi jika tidak ada rotan maka akarlah yang dipakai.
Ingatlah janji Tuhan “Bersama setiap kesulitan, datang kemudahan”, tetapi kita manusiawi sekali untuk hanya memperhatikan kesulitan.
Sehingga orang yang ramah terhadap kehidupan melihat kehidupan ini seharusnya mudah, karena tidak ada niatan Tuhan menyulitkan Kita.
Jadi kalau ada kesulitan itu kita seharusnya senang, karena bersamanya ada kemudahan hanya saja kita belum lihat. Jadi kalau datang sebuah kesulitan segera palingkan wajah anda untuk melihat kemudahannya.
Jadi kalau kita ikhlas, Tuhan itu memberikan kita kesulitan supaya hidup kita mudah.
Setiap orang pasti menginginkan sesuatu, tetapi belum tentu setiap orang berkeinginan besar dan mempunyai rencana besar; karena banyak sekali orang tidak tahu mau jadi apa.
Tuhan memiliki rencana bagi setiap jiwa dan setan sangat bersemangat menggagalkan jiwa muda yang dilahirkan dengan rencana besar. Untuk itu  setan meniupkan rasa malas ke hati anda sehingga anda gemar menunda dan ahli mengatakan tidak mungkin. Lalu bersahabat dan bergaul dengan sesama pemalas.
Berapa banyak orang tua yang seharusnya sekarnag menjadi pejabat tinggi, pemuka masyarakat, yang berpengaruh tetapi memboroskan waktu hidupnya semasa muda dan sekarang menyesal. Dan berapa banyak anak muda yang meniru cara yang sama, sekarang.
Semakin buruknya masalah yang mengganggu anda, menunjukan semakin besarnya rencana Tuhan bagi anda. Semakin anda direncanakan jadi orang besar, maka semakin besar pula kekuatan setan untuk menganggu anda.
Pada dasarnya semua orang pemalas, tetapi yang bisa berhasil adalah yang tetap bekerja walaupun dia malas.
Tidak boleh kita memaksakan sesuatu yang harusnya terjadi karena proses yang panjang dan baik, sekarang. Kita marah tentang kehidupan, karena kita minta yang seharusnya dicapai dengan proses yang baik, tetapi hasilnya sekarang.
Orang yang tidak punya pilihan harus bersabar kepada satu2nya pilihan. Kalau anda tidak suka dengan satu pilihan, jadilah pribadi yang pilihannya banyak.
Orang berabar itu harus cerdik, bukan masalah sifat tetapi masalah keputusan tentang pengertian yang baik.
Ada yang dinamakan istilah Jangkar Prilaku, jadi semua pengertian yang baru kita terima seyogyanya segera ditransfer dalam bentuk tindakan.
Orang yang pengetiannya dalam bentuk tindakan tidak lagi harus menghafal. Sehingga pikirannya terbuka luas bagi pengertian2 baru.
Orang yang kurang bertindak, kapasitas pikirannya cepat habis, orang yang banyak betindak dan menjadikan pengetian sebagai prilaku kesehariannya, ia tidak lagi banyak berfikir.
Orang yang menjadikan do’a-do’anya sebagai prilakunya, tidak banyak lagi dia harus berdo’a karena kehidupannya adalah do’a. Sehingga dia tidak lagi melafalkan do’a secara formal tetapi berharapan besar untuk bisa membantu orang yang kekurangan, maka langsung diberikan kesempatan untuk  berejeki baik, bagi sedekah yang lebih besar.
Jika anda bertemu orang, selalu temukan cara supaya orang itu menyukai dirinya sendiri. Jika anda menemukan cara terhadap orang lain untuk melihat dirinya berdiri dibawah sinar yang lebih terang, anda akan dicintai orang, anda akan dilibatkan dalam pergaulan2 baik, anda akan lebih dicintai istri anda.
Maka mulai dari sekarang, lihatlah setiap orang sebagai target penggembiraan. Dan tanpa sadar kita membangun kekuatan diluar diri kita,untuk membantu kita menjadi pribadi yang gembira.
Kalau anda mengeluh tentang lambannya kehidupan, maka cek yang anda kerjakan. Apakah keinginan anda besar tetapi yang anda lakukan kecil?, Jika jawabannya ‘ya’ maka anda sulit bersabar.
Inginkan yang besar, perhatikan orang lain bagaimana mencapai kebesaran, ikhlaslah rayakan kehebatan orang lain, jangan dengki orang berhasil.
Iri itu bahaya, karena membuat kita dengki orang kaya, padahal tidak semua orang kaya, kaya dengan ketidak-jujuran.
Salah satu cara untuk mengenali diri dan kemudian tubuh adalah mengakui kehebatan orang lain. Dengannya kita lebih ikhlas melihat diri sebagai pribadi yang harus belajar.
Jadi kalau yang kita inginkan besar, maka tertariklah kepada orang2 yang berhasil melakukan hal2 yang besar; lalu tiru-lah dia. Meniru sesuatu sesuatu yang baik, membuat yang lemah dalam kehidupan kita lemah. Sehingga jika kita bersabar, kita bersabar dalam perjalanan naik. Bukan bersabar menyesuaikan diri dengan kelemahan.
Semua keberhasilan terbaik anda datang setelah kekecewaan yang anda hadapi dengan sabar. Jika kita sudah jujur, sudah bekerja keras, sudah patuh sama Tuhan tetapi belum berhasil, tidak ada cara lain kecuali bersabar.
Kita akan bersabar selama kesabaran dibutuhkan, sampai kapanpun tidak ada batasnya.
Tuhan berjanji “Bersama kesulitan ada kemudahan” dan janji itu diulang dua kali. Marilah kita membiasakan diri untuk menerima kesulitan dengan damai, lalu menjernihkan pikiran untuk melihat kemudahan yang datang bersama kesulitan.

surat cinta buat istri dan anakku

Posted by gadhing Property 0 comments
Istriku!!!.......
Hari ini aku tulis sebuah surat cinta utukmu..dan sebenarnya surat ini sudah lama ingin ku tulis dan aku layangkan ke lubuk hatimu!
Kita menikah dan aku menikahimu; bukanlah karna nafsu belaka akan tetapi karena cinta.... cinta karena Allah dan cinta bahwa dirimu adalah sebaik-baik bidadari dunia.
Pagi ini kau telah bangun lebih awal dariku...dan ketika aku bangun secangkir kopi panas sudah sedia dengan sepotong snack. di temani rokok marlboro ligh kesukaanku. Kau tidur setelah aku tidur dan kau bangun sebelum aku bangun..apakah maknanya?? Aku merasa tersanjung mendampingimu , aku merasa bahwa dunia ini memang sudah di hadiahkan oleh Allah untuk kita berdua, dan aku merasa bahwa kau saudarinya siti khadijah.
Tiada lagi kata terindah yang bisa ku lontarkan melainkan kalimah sebaik kata pujangga, puitis cinta ini sudah lama bermenung di otakku dan baru hari inilah aku tuangkan...karna kau tahu sudah waktunya ku hadiahkan untukmu!
Istriku! Setelah aku pergi kerja dan kau membaca surat ini, yakinklah bahwa aku ingin kembali cepat pulang dan menemanimu, dan aku berjanji aku akan bawakan sebuah hadiah  istimewa.....
Istriku!..bagaimana aku harus membalas pengorbanan cintamu, waktu, tenaga dan pikiran serta harta..tak henti-hentinya datang darimu.
Istriku! Aku adalah suamimu... yang akan selalu mencintaimu, melindungimu, meyayangimu, sedikitpun aku tak akan lelah bersamamu dan tidak akan bosan mendampingimu bersama anak kita Prasasty Sekar Gadhing.
Rumah kita; dulu hanya kontrakan di Gg Sersan Mulyono Bapak Wakhid....yang dulu sebelum dirimu datang adalah sebuah kos-an yang sederhana dan tiba-tiba berubdah menjadi taman-taman bunga yang mana bunganya tak bisa di petik karna banyaknya....keindahanannya tak akan bisa di bandingkan dengan rumah tetangga dan bahkan rumah ornang tua kita. Karena kita sekarang sudah berdiri sendiri tanpa bantuan seperti mereka. 
Lukisan bunga dalam Foto Cetakan kemaren sengaja aku kasih judul "anggrek depan rumah" bukan berarti karna bunganya bunga anggrek, akan tetapi adalah ibarat nama terindah lebih dari bunga anggrek itulah namamu dilengkapi dengan buah cinta kita anak semata awayng.
Dan bukan saja sifat bunga saja yang menjadi kebanggaan akan tetapi keharuman semerbak akhlaq dan budi pekertimu yang mengunggulinya.....
 Eh!....udah telat nih..tunggu yah surat selanjutnya..! ini adalah muqaaddimah surat-surat yang akan berlanjut setiap harinya...! jangan di liatin sama mama yah!!
Wslm

Kesempurnaan Hidup Bukan dari Materi

Posted by gadhing Property 0 comments
Kesempurnaan hidup setiap manusia sesungguhnya tidak didasarkan pada penguasaan atas materi atau hal-hal kebendaan. Hanya pada kondisi kemampuan melepaskan diri dari ikatan kebendaanlah, maka harkat, martabat, dan derajat kemanusiaan dapat ditingkatkan.
Kondisi semacam itu pada konteks kekinian mendahului proses pencapaian keadaan yang disebut manunggaling kawula lan Gusti. “Pada gilirannya, meningkat pula keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan seluruh bangsa,” kata ahli dan konsultan bahasa, sastra, dan budaya Jawa Kuno, Budya Pradipta, dalam makalahnya “Manunggaling Kawula Gusti menurut Serat Wirid Hidayat Jati dan Pengembangannya dalam Kenyataan Hidup Sekarang”, salah satu makalah yang diseminarkan dalam Pantheisme-Manunggaling Kawula lan Gusti dalam Naskah Nusantara di Auditorium Perpustakaan Nasional Jakarta, Kamis (6/9).
Menurut dia, kondisi yang manunggal dapat dicapai ketika seseorang masih hidup. Manunggal dalam arti kehendak manusia dengan karsa Tuhan. Kondisi itu merupakan ciri kualitas tinggi manusia. Sebaliknya, pada tingkatan kualitas manusia yang terendah, perilakunya di antaranya masih diliputi keserakahan, menang sendiri, pendendam, dan tidak jujur. “Seseorang yang dapat manunggal hidupnya dibimbing sukma sehingga bahagia lahir dan batin,” katanya.
Secara khusus, para peserta seminar dua hari mempertanyakan kaitan bencana silih berganti akhir-akhir ini dengan kehidupan warganya. Sebagian menarik kesimpulan bahwa hal itu disebabkan oleh perilaku pejabat dan masyarakat yang tidak manunggal dengan kehendak Tuhan. Pertanyaan lain, keterkaitan kondisi manunggal yang juga merupakan kesadaran keilahian apakah menjamin kondisi masyarakat adil makmur.
Ahli Jawa Kuna yang juga rohaniwan pada Pusat Spiritualitas Giri Sonta Ungaran, Kuntara Wiryamartana, mengatakan, baik tidaknya kondisi suatu komunitas tergantung dari jumlah individu yang memiliki nilai hidup yang baik. “Dalam hal ini, kuantitas menentukan kualitas.”
Faktanya, tidak banyak orang yang memiliki kualitas hidup semacam itu. Perlu waktu dan sejarah panjang untuk mengembangkan nilai hidup yang baik dari tingkat individu menjadi nilai bangsa. “Harus ada saling gesek untuk menularkan. Soalnya, dari keluarga saja belum tentu nilai-nilai yang baik milik orangtuanya secara otomatis tertular ke anak-anaknya,” kata mantan dosen Universitas Gadjah Mada dan Sanata Dharma Yogyakarta itu.
Pada paparan sehari sebelumnya, Ketua Dewan Sesepuh Sangha Theravada Indonesia Bhikku Dhammasubho Mahathera memprihatinkan runtuhnya nilai-nilai hidup berketuhanan. Harga materi ditempatkan di atas harga diri; harga diri jatuh sambil disorot kamera televisi tidak dianggap risi, demi materi yang dianggap lebih tinggi.
Menurut dia, masyarakat berketuhanan sejati adalah yang tidak ada pemerasan kelas oleh kelas. Masyarakat yang mencapai manunggaling kawula lan Gusti tidak lagi berkembang di dalamnya pemerasan manusia oleh manusia. (GSA)

Sumber: Kompas, Jumat, 7 September 2007

Global Warming KB /TK Ya_Abunaya Bojonegoro

Posted by gadhing Property 0 comments


Untuk mencapai pengurangan 26 persen karbon dioksida hingga 2020, Pemerintah hendaknya mengeluarkan larangan pembukaan hutan untuk perkebunan. Perluasan perkebunan dapat diakukan dengan memanfaatkan lahan kritis atau lahan terlantar yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hal ini dikemukakan Rachmat Witoelar, selaku Ketua Pelaksana Dewan Nasional Perubahan Iklim pada hari pertama Simposium ke-4 GEOSS (Global on Earth Observation System of Systems) Asia-Pasifik, di Hotel Sanur Paradise Plaza, Bali, Rabu (10/3/2010). Simposium yang dilaksanakan hingga Jumat (12/3) diselenggarakan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mewakili Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Sekretariat Global on Earth Observation dan Pemerintah Jepang. Pertemuan ilmiah ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari 26 negara di Asia-Pasifik.
Pengurangan emisi karbon tersebut terdiri dari enam persen dari sektor energi, enam persen dari pengelolaan limbah, dan 14 persen untuk pengelolaan lahan hutan. Selain itu juga ditargetkan penurunan jumlah hotspot (titik api) kebakaran hutan atau lahan sekitar 20 persen per tahun.
Sementara itu menurut Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata untuk memenuhi target pengurangan emisi yang dicanangkan Presiden RI itu, diperlukan penguasaan teknologi hijau atau ramah lingkungan dan pengembangan jejaring sistem observasi bumi secara global.
Teknologi hijau tersebut harus mencakup 9 elemen atau Societal Benefit Area yaitu kebencanaan, kesehatan, energi, air, iklim, cuaca, ekosistem pertanian dan keragaman hayati. Ia mengharapkan pertemuan ini dapat memperkuat kerjasama regional untuk penelitian keragaman hayati, kehutanan dan penelusuran sumber karbon di Asia Pasifik
Pembahasan utama dalam Simposium GEOSS kali ini, jelas Agus Hidayat selaku Kepala Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh Lapan yakni mengenai perubahan iklim, keragaman hayati dan sumberdaya air. "Perubahan iklim memang menjadi masalah global yang menjadi perhatian banyak negara di dunia, yang menjalin kerja sama untuk mengurangi dampak tersebut," ujar Agus.
Menurut mantan Kepala Lapan ini, tekad pengurangan CO2 ini dapat terealisasi dengan cara pengelolaan hutan yang benar. Peran Indonesia yang dimotori Lapan dalam upaya ini yakni memantau hutan dengan satelit penginderaan jauh (remote sensing).
Upaya ini telah dilakukan dengan menggalang kerja sama dengan Australia. Dengan negara ini juga disusun program penyusunan neraca karbon nasional. Tahun ini akan diselesaikan untuk Sumatera dan Kalimantan.
Untuk memantau hutan dan lahan disediakan data satelit, tenaga ahli, dan infrastruktur terkait. Dengan cara pemantauan efektif dan akurat yang dibantu jaringan internasional, Indonesia dapat membuktikan kepada dunia dapat berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.
Simposium GEOSS
Simposiun GEOSS ini juga berfungsi sebagai wadah negara di Asia-Pasifik untuk bertukar informasi dan pemahaman dalam menangani perubahan iklim. Hasil pertemuan tersebut nantinya akan menjadi rekomendasi untuk GEO Ministerial Summit di Beijing, China, pada November mendatang.
Pertemuan ini bertujuan memperkuat jejaring internasional antar negara-negara anggota. Jaringan tersebut akan membentuk sinergi nasional, regional, dan internasional dalam membangun jejaring observasi bumi untuk kesejahteraan masyarakat.
"Ada empat working group (kelompok kerja) yang akan menjadi fokus dalam simposium ini," jelas Ratih Dewanti selaku Kepala Biro Human Lapan, yakni Kapasitas pemantauan dan variabilitas iklim Asia-Pasifik, Manajemen Sumber Daya Air dan Hidrometeorologi Terkait dengan Bencana Alam, Pemantauan Karbon Hutan; dan Jaringan Observasi Biodiversity di Asia-Pasifik.
Pertemuan GEOSS merupakan kolaborasi internasional untuk menggali potensi pengamatan bumi guna mengatasi masalah lingkungan di dunia. Anggotanya adalah organisasi internasional dan pemerintah yang berhubungan dengan kegiatan pengamatan bumi. Ada sembilan lingkup kegiatan GEOSS yakni bencana alam, kesehatan, energi, iklim, air, cuaca, ekosistem, pertanian, dan keragaman hayati.

dikutip dari : 
Stop Pembukaan Hutan untuk Perkebunan
Laporan wartawan KOMPAS Yuni Ikawati
Kamis, 11 Maret 2010 | 07:16 WIB

renungan buat para suami dari seorang "Ibu Rumah Tangga"

Posted by gadhing Property 0 comments
Sumber Cerita : Aku Baik-Baik Saja - Buku Chicken Soup for the Parent’s Soul

"Menjadi ibu adalah pengalaman paling penuh emosi dalam hidup seseorang. Seorang ibu menjadi anggota semacam mafia wanita" - Janet Suzman

Rumah berantakan, piring-piring kotor.
Aku terlalu tua untuk ini, umurku tiga puluh lebih!
Mobil tidak bersih, rambutku kusut,
Dan aku sudah membelanjakan uang belanja minggu depan.

Pakaian kotor harus dicuci, anak-anak terlalu jorok,
Dan aku tak pernah punya waktu santai untuk berandai-andai.
Untuk semua pekerjaanku, waktuku tidak pernah cukup,
Pekerjaan tak pernah selesai, selalu ada yang belum beres.

Aku mengaca dan apa yang kulihat?
Seorang wanita asing bertampang kusut, dimanakah diriku dulu yang cantik?
Semakin bergegas aku, semakin ketinggalan aku.
Hari ini adalah esok, dan aku belum bisa mengejarnya.

Anak-anakku cepat menjadi besar,
Aku merindukan masa kanak-kanak mereka yang hilang demi adu cepat itu.
Aku bekerja dan membersihkan rumah dan memasak, dan aku berkata
“Belajar dan bersihkan kamar kalian !” tak ada waktu untuk bermain.

Yah, entah mengapa, Tuhan memilih AKU untuk mengasuh tiga anak-anakNYA ini?
Aku hanya seorang manusia dan seorang ibu rumah tangga,
tapi kenyataannya aku ini juga seorang sopir, koki, tukang kebun, guru,
wasit dari pertengkaran anakku dan perawat yang pandai menyembuhkan luka.

Kadang-kadang, aku lupa bahwa jauh di dalam diriku,
Ada seorang wanita dengan bermacam-macam perasaan, dan tadi malam,
wanita itu menangis.
Dia lelah, kesepian dan merasa tidak dihargai.
Dia ingin melihat bunga mekar dari biji yang ditanamnya.

Kemudian di tengah kekacauan dalam kecepatan yang membingungkan,
Anak-anakku memandangku dan tepat ketika aku membutuhkannya,
mereka berkata “Ibu, aku sayang ibu” dan …
aku merasa BAIK-BAIK SAJA!

Sukarto : seorang ibu seringkali merupakan super human di rumah karena begitu banyak yang harus dilakukannya, termasuk mengasuh tambahan satu anak lagi yang dipanggilnya suami. Seringkali sebagai seorang suami dan anak-anak, kita tidak menyadari bagaimana capeknya baik fisik maupun perasaan dari seorang ibu yang mengasuh anak-anak jaman sekarang yang penuh energi yang terus bergerak dan hanya diam setelah kehabisan energi yaitu tidur….zzzz…zzz Dan di masa-masa kedamaian seperti itu, seorang ibu yang juga ingin istirahat seringkali harus melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan saat anak-anaknya bangun, seperti membersihkan dan merapikan rumah. Dan tidak lama saat makhluk kecil itu berenergi penuh lagi, rumah yang baru saja bersih, jadi seperti tidak pernah dibersihkan, agghh …
Marilah kita bersama-sama menghargai ibu atau mama kita yang telah menjalani proses yang luar biasa dalam membesarkan kita. Say : I Love You Mom …. Dan untuk para suami, hargai juga peran istri Anda yang telah bekerja keras tetapi mungkin tidak pernah cerita ke Anda karena dia tidak ingin menambah beban pikiran Anda. Say : I Love You …


Artikel diambil dari http://www.hypnoparenting.com/

Keluarga Sakinah

Posted by gadhing Property 0 comments

5. Pilar Keluarga Sakinah

Masyarakat adalah cerminan kondisi keleuarga, jika keluarga sehat berarti masyarakatnya juga sehat. Jika keluarga bahagia berarti masyarakatnya juga bahagia.

 Ada 5 pilar untuk membentuk keluarga sakinah diantaranya.

1. Dalam keluarga itu ada mawaddah dan rahmah (Q/30:21). Mawaddah adalah jenis cinta membara, yang menggebu-gebu dan "nggemesi", sedangkan rahmah adalah jenis cinta yang lembut, siap berkorban dan siap melindungi kepada yang dicintai. Mawaddah saja kurang menjamin kelangsungan rumah tangga, sebaliknya, rahmah, lama kelamaan menumbuhkan mawaddah.

2. Hubungan antara suami isteri harus atas dasar saling membutuhkan, seperti pakaian dan yang memakainya (hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna, Q/2:187). Fungsi pakaian ada tiga, yaitu :

 (a) menutup aurat, 

(b) melindungi diri dari panas dingin, dan 

(c) perhiasan.

Suami terhadap isteri dan sebaliknya harus menfungsikan diri dalam tiga hal tersebut. Jika isteri mempunyai suatu kekurangan, suami tidak menceriterakan kepada orang lain, begitu juga sebaliknya. Jika isteri sakit, suami segera mencari obat atau membawa ke dokter, begitu juga sebaliknya. Isteri harus selalu tampil membanggakan suami, suami juga harus tampil membanggakan isteri, jangan terbalik di luaran tampil menarik orang banyak, di rumah "nglombrot" menyebalkan.
3. Suami isteri dalam bergaul memperhatikan hal-hal yang secara sosial dianggap patut (ma`ruf), tidak asal benar dan hak, Wa`a syiruhunna bil ma`ruf (Q/4:19). Besarnya mahar, nafkah, cara bergaul dan sebagainya harus memperhatikan nilai-nilai ma`ruf. Hal ini terutama harus diperhatikan oleh suami isteri yang berasal dari kultur yang menyolok perbedaannya.
4. Menurut hadis Nabi, pilar keluarga sakinah itu ada empat (idza aradallohu bi ahli baitin khoiran dst);
(a) memiliki kecenderungan kepada agama,
(b) yang muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda,
(c) sederhana dalam belanja,
(d) santun dalam bergaul dan
(e) selalu introspeksi.
5. Menurut hadis Nabi juga, empat hal akan menjadi faktor yang mendatangkan kebahagiaan keluarga (arba`un min sa`adat al mar'i), yakni
(a) suami / isteri yang setia (saleh/salehah),
(b) anak-anak
yang berbakti,
(c) lingkungan sosial yang sehat , dan
(d) dekat rizkinya.

Wassalam,

griya kalianyar kapas bojonegoro

Posted by gadhing Property 0 comments
Bojonegoro
RUMAHKU SURGAKU



seluruh Teks sudah hilang  di hapus

polahmu nak

Posted by gadhing Property 0 comments

CeLoTeHan .. UngKaPan .. Kebahagiaan .. KeSeDihaN .. TangisaN.. Makian Seorang Anak namanya Prasasty Sekar Gadhing

bagiku Ibu adalah sesosok malaikat yang telah melahirkanku di dunia ini, dan yang telah mendo’akanku disetiap sujudnya. dengan hati yang penuh kesabaran dia merawat dan mendidikku hingga menjadi hamba Allah yang sholeh. Terima Kasih buat ibuku yang kini masih menungguku di depan pintu. Insya Allah anakmu ini akan akan menjadi anak pintar cerdas dan kreatif.
sesuai keinginan mamah dan ayah.

stop dari sini saja dulu

Posted by gadhing Property 0 comments

yang terakir aku munculkan

Sasty

 

gadhing property Template by Ayah Bojonegoro | 2012