Bayi Suka Gigit Jari, Pasti Ada Alasannya

Posted by gadhing Property 0 comments
Rasa gemas dan kadang kesal pasti Anda alami saat melihat si kecil mulai hobi memasukkan semua benda ke dalam mulutnya. Berbagai cara Anda lakukan untuk mengalihkan perhatiannya agar tidak lagi memasukkan benda ke dalam mulutnya.






Tetapi tahukah Anda bahwa ada penyebab tertentu yang membuat si kecil semakin hobi memasukkan benda ke dalam mulut ini? Apa saja, yuk lihat berikut ini:


Komunikasi
Bayi dan balita juga butuh mengekspresikan perasaan dan pikirannya lho, sama seperti orang dewasa. Sayangnya saat itu mereka belum fasih berbicara seperti orang dewasa. Jadi, dengan memasukkan jari ke mulut merupakan satu-satunya cara mereka berkomunikasi, mengekspresikan pendapat dan perasaan mereka.
Cari Perhatian
Bukan hanya orang dewasa saja lho yang ingin selalu diperhatikan, si kecil juga ingin diperhatikan. Caranya, dengan menggigit atau memasukkan benda ke dalam mulut demi mendapatkan perhatian Anda yang mungkin sedang sibuk.
Rasa ingin tahu
Bayi dan balita adalah bibit-bibit cerdas yang penuh rasa ingin tahu. Mereka selalu penasaran terhadap benda yang ada di sekitarnya. Mereka akan berusaha mencari tahu dengan indera yang mereka miliki, mulai dari melihat, merasakan dengan kulitnya, menciumnya, sampai menjilatnya dengan lidah.
Gemas atau Marah
Saat gemas atau marah, ia akan meraih benda terdekat dan memasukkannya ke dalam mulut kemudian menggigitnya. Hal ini wajar dilakukan sebagai wujud yang menunjukkan ia sedang gemas atau marah.

mengapa bayi sering gumoh

Posted by gadhing Property 0 comments

75 Persen Bayi Indonesia Mengalami Gumoh

Ghiboo.com - Di Indonesia, 75 persen bayi dibawah 3 bulan menderita regurtasi (gumoh). Bahkan, satu dari tiga ibu di seluruh dunia perlu mewaspadai dampak gumoh yang terjadi pada bayi mereka.
Gumoh merupakan peristiwa dimana bayi mengeluarkan kembali sebagian susu yang telah ditelan ketika beberapa saat setelah minum susu botol/menyusui. Biasanya, gumoh terjadi karena Klep penutup lambung belum berfungsi sempurna.

Dr Badriul Hegar, SpA., PhD dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM Jakarta menjelaskan bahwa bayi yang terus menerus mengalami gumoh berisiko menderita malnutrisi.

"Penelitian di RSCM pada tahun 2004 menunjukkan bahwa bayi yang mengalami regurgitasi lebih dari empat kali dalam sehari, mengalami kenaikan berat badan yang lebih rendah pada empat bulan pertama usia bayi," terangnya dalam sesi edukasi yang diselenggarakan PT Nutricia Indonesia Sejahtera di Bandung (4/5).

Penelitian di RSCM juga menunjukkan gejala gumoh pada bayi akan terus berkurang seiring bertambahnya usia bayi. Umumnya, intensitas gumoh yang normal adalah 4-5 kali setiap hari. Jika lebih dari itu, maka ibu harus segera menemui dokter.

"Setiap nutrisi yang masuk ke dalam lambung bayi belum sempat dicerna dengan sempurna sehingga berpotensi menyebabkan gumoh yang memicu terjadinya malnutrisi. Selain itu, rasa sakit juga akan dirasakan bayi karena adanya iritasi asam lambung dari perut hingga tenggorokan," tambah Prof Yvan Vandenplas dari divisi pediatrik gastro entrologi (spesialis pencernaan anak) University Brusel di Belgia.

Menurut Dr Hegar, gumoh bukanlah masalah yang serius selama bayi menunjukkan kondisi baik- baik saja. Tetapi perlu diwaspadai saat ketika setiap mengalami gumoh, bayi malah rewel, menangis dan menolak makanan.

"Harus diwaspadai karena takutnya ada kerusakan pada kerongkongannya. Jika terdapat luka pada kerongkongannya, menelan air saja anak sudah rewel dan menangis, yang nantinya mengarah pada anak tidak mau makan karena merasa sakit atau sulit setiap akan menelan makanan (dysphabia), sehingga terjadi penurunan berat badan," tambah Dr Hega
r yang juga menjabat sebagai konsultan pediatrik gastro dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.


Masak Galantin Lengkap

Posted by gadhing Property 0 comments
 



Kombinasi daging giling, ayam giling, roti tawar dan bahan lain menghasilkan hidangan yang unik.
Tambahan saus membuat hidangan ini semakin lezat.




Bahan-bahan/bumbu-bumbu :

Bahan Galantin:
250 gram daging giling
100 gram ayam giling
3 lembar roti tawar tanpa kulit
50 ml susu cair
1/2 buah bawang bombay, dicincang halus
1 sendok makan bawang merah goreng, dihaluskan
2 sendok makan kecap inggris
3 butir telur, dikocok lepas
3/4 sendok teh garam
1 sendok teh merica bubuk
1 sendok teh pala bubuk
1 sendok teh gula pasir
30 gram keju cheddar parut
2 sendok makan margarin untuk menumis

Bahan Saus:
2 siung bawang putih, dicincang halus
1/2 buah bawang bombay, diiris panjang
1 sendok makan kecap inggris
4 sendok makan saus tomat
1 1/2 sendok teh kecap manis
300 ml air kaldu sapi
1/4 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/4 sendok teh pala bubuk
1 sendok teh gula pasir
2 sendok teh tepung maizena dan 2 sendok teh air, larutkan untuk pengental
50 gram kacang polong
2 sendok makan margarin untuk menumis

Bahan Pelengkap:
300 gram kentang goreng
200 gram wortel rebus
100 gram buncis rebus
10 lembar daun selada

Cara Pengolahan :
  1. Galantin: rendam roti tawar dalam susu cair. Lumatkan. Sisihkan.
  2. Aduk rata semua bahan galantin. Bungkus plastik dengan diameter 4 cm. Kukus 35 menit sampai matang dengan api sedang.
  3. Panaskan margarin. Tumis galantin sampai kecokelatan.
  4. Saus: panaskan margarin. Tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum. Tambahkan kecap inggris, saus tomat, dan kecap manis. Aduk rata.
  5. Masukkan air kaldu sapi, garam, merica bubuk, pala bubuk, dan gula pasir. Masak sampai mendidih.
  6. Kentalkan dengan larutan tepung maizena. Masak sampai meletup-letup. Tambahkan kacang polong. Aduk rata.
  7. Sajikan dengan saus dan pelengkapnya.
Untuk 3 gulung (10 porsi)

Sasty

 

gadhing property Template by Ayah Bojonegoro | 2012