Dalam rangka hari jadi Bojonegoro ke 334 dan menyambut PORSENI IGTKI XII Propinsi Jawa timur
TK N MOdel Terpadu bojonegoro juga ikut menyemarakan hal tersebut
pawai di ikuti anak TK se wilayah kabupaten Bojonegoro. Tanggal 19 Oktober 2011
kunjungi youtube saya ??
pengunjung ke
Posting
-
▼
2011
(74)
-
►
July
(13)
- Jadwal Imsakiyah Ramadhan Wilayah Bojonegoro
- TK SMT N Bojonegoro mengikuti Resepsi Puncak HAN 2011
- hari anak nasional 2011 tk n smt bojonegoro
- Update Status Facebook via Celana dalam
- Update Status Facebook via Rumah Bordir
- Update Status Faсebook Sang Pacar
- Update Status Faсebook for Playstation
- Faсebook for Kaskus
- Update Status Faсebook for iPhone
- Update Status Faсebook for iPad
- Update Status Faсebook for Indonesia
- Update Status Faсebook for Android
- update status Facebook for Blackberry
-
►
July
(13)
Siapa yang Lebih Berhak Memberi Nama Anak
Siapa yang Lebih Berhak Memberi Nama Anak, Ayah atau Ibunya?
Kelahiran anak merupakan anugerah yang sangat berharga bagi pasangan suami istri. Sebuah anugerah yang tak bisa dinilai oleh materi dan uang. Karenanya jauh hari sebelum kelahiran, biasanya, kedua orang tua sudah menyiapkan nama untuknya. Dan tentu sangat menggembirakan jika nama yang dipilih dan disiapkan disepakati keduanya. Namun tidak bisa dipungkiri dalam satu atau dua kasus terkadang saat sudah tiba untuk memberi nama, tidak ada kesepakan antara ayah dan ibunya. Sehingga terjadi pertengkaran dan saling memaksakan nama yang sudah dipilih oleh masing-masing pihak. Lalu bagaimana jika kondisi seperti ini terjadi, siapa yang lebih berhak memberikan nama untuk anaknya, ayahnya atau ibunya?
Sesungguhnya memberi nama untuk anak yang baru lahir adalah hak ayah dari anak tersebut. Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Tuhafatul Maudud membuat pasal dengan judul: "Pasal Kelima: Tentang pemberian nama anak adalah hak ayah, bukan ibu." Selanjutnya beliau mengatakan: Ini merupakan sesuatu yang tidak ada pertentangan di antara manusia, apabila kedua orang tua bertentangan pendapat dalam memberikan nama untuk anak, maka ia (hak memberi nama) milik sang ayah. Hadits-hadits yang lalu, semuanya menunjukkan atas hal ini. Hal ini sebagaimana dia nanti akan dinisbatkan kepada ayahnya, bukan kepada ibunya. Maka dikatakan: Fulan bin Fulan. Allah Ta'ala berfirman:
ادْعُوهُمْ لِآَبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ
"Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah." (QS. Al-Ahzab: 5) Seorang anak mengikut pada ibunya dalam (statusnya) merdeka dan budak. Mengikuti bapaknya dalam nasab dan nama. Dalam urusan dien, ia mengikuti di antara keduanya yang terbaik agamanya. Maka memberikan pengetahuan seperti pendidikan, dan akikah adalah itu diserahkan kepada bapak, bukan ibu. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
وُلِدَ لِي اللَّيْلَةَ غُلَامٌ فَسَمَّيْتُهُ بِاسْمِ أَبِي إِبْرَاهِيمَ
"Malam tadi aku dianugerahi seorang bayi laki-laki, segera aku namai ia dengan nama bapakku, yakni Ibrahim." Selesai dari keterangan Ibnul Qayyim.
Kita lihat dari hadits di atas, saat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mendapat anugerah anak laki-laki, maka beliau segera memberi nama untuknya, Ibrahim, tanpa bermusyawarah kepada ibu anak tersebut. "Malam tadi aku dianugerahi seorang bayi laki-laki, segera aku namai ia dengan nama bapakku, yakni Ibrahim." (HR. Mutaafaq 'alaih dari Anas bin Malik)
Diriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari, dari hadits Jabir bin Abdullah al-Anshari Radhiyallahu 'Anhu, bahwa ada seorang laki-laki dari kaum Anshar yang mendapat rizki seorang anak (lahir anaknya), lalu ia membawanya kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan berkata: "Wahai Rasululllah, telah lahir anakku, aku beri nama dia al-Qasim." Dan ia tidak menyebutkan bahwa dia meminta pendapat pada istrinya.
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya, dari hadits Jabir bin Abdillah Radhiyallahu 'Anhu, ada seseorang yang mendapatkan rizki seorang anak. Dia menggendong anaknya dipunggungnya bertolak kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan berkata: "Wahai Rasulullah! Telah terlahir seorang anak untukku, aku beri nama dia Muhammad. . ." dan dia juga tidak menyebutkan telah meminta pendapat kepada istrinya.
Dari keterangan Ibnul Qayyim di atas dan beberapa hadits yang telah disebutkan, dapat kita simpulkan bahwa memberi nama anak adalah hak ayahnya. Maka jika terjadi silang pendapat dan pertentangan tentang nama yang akan disematkan pada anak, yang dipilih oleh ayahnya itulah yang berlaku. Keputusan memberi anak ada pada tangan sang ayah, bukan ibu.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah dalam al-Syarh al-Mumti' mengatakan: "Terkadang terjadi pertentangan antara pendapat ibu dan ayah dalam memberi nama. Maka solusinya adalah pendapat bapak, namun jika mungkin untuk mempertemukan pendapat keduanya dengan memilih nama ketiga yang disepakati keduanya, maka itu lebih baik. Karena setiap kali diperoleh kesepakatan, maka itu lebih baik dan lebih indah untuk panggilan."
Semoga Allah menganugerahkan kepada kita keturunan-keturunan yang shalih, keistiqamahan, dan melimpahkan taufik-Nya kepada kita untuk melakukan segala yang mendatangkan cinta dan ridha-Nya. Amin. Walahu Ta'ala A'lam.
PurWD/voa-islam.com
Categories
islami
Lima Makanan Anti Lelah
Bagi kita umat muslim yang menjalankan ibadah puasa pada saat ini merasa mudah leleh capek dan agak dehidrasi.
Karena di pungkiri atau tidak rasa haus dan capek pasti mudah datang disebabkan bulan kemarau panas yang berkepanjangan tanpa ada hujan.
Mungkin juga anda pernah merasa kelelahan saat bekerja, sampai ketiduran di belakang meja kerja. Dan celakanya si bos yang membangunkan Anda dengan senyum setengah di wajahnya. Cukup!
Tak boleh lagi tubuh Anda dibiarkan kelelahan sampai ketiduran. Mari intip menu makanan yang akan membuat tubuh lebih bersemangat dan tak mudah lelah.
Menu anti lelah 1: Yoghurt
Seperti dikutip dari Indiatimes, yoghurt adalah sumber energi yang bekerja sangat cepat setelah dikonsumsi. Gula yang terkandung di dalamnya menyalurkan energi pada tubuh. Sedangkan proteinnya membantu menyalurkan energi perlahan, sehingga perutpun tak mudah merasa lapar. Di sisi lain, bakteri baik di dalam yoghurt dapat membantu memperlancar pencernaan.
Menu anti lelah 2: Oatmeal
Sekalipun terlihat tidak mengenyangkan dan seperti makanan bayi, menu yang satu ini sangat membantu tubuh tetap bersemangat dan berenergi. Kombinasi karbohidrat dan fibernya membuat perut kenyang lebih lama. Selain itu, oatmeal kaya akan magnesium dan fosfor yang mencegah tubuh mudah lelah.
Menu anti lelah 3: Jus atau air putih
Apabila tubuh terasa lelah dan lemas, bisa jadi tubuh sedang dehidrasi. Untuk itu cukupi kebutuhan air bagi tubuh. Konsumsi jus buah segar yang kaya akan vitamin C, A dan B1 semisal jeruk atau minum air mineral.
Menu anti lelah 4: Kacang-kacangan dan biji-bijian
Kacang-kacangan kaya akan kandungan omega 3 yang baik untuk energi tambahan pada tubuh. Snack seperti kacang almond, walnuts, atau kismis bisa Anda tambahkan ke dalam daftar belanjaan dan diletakkan pada toples kecil sebagai tambahan bantuan energi.
Menu anti lelah 5: Makanan kaya zat besi
Konsumsi makanan kaya zat besi untuk membantu memperlancar sirkulasi oksigen. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan seseorang mengalami anemia, dan tubuh menjadi lelah serta lemas.
Sekarang, Anda bisa tampil ekstra berenergi dan tetap ceria walau di bulan puasa.
Tak boleh lagi tubuh Anda dibiarkan kelelahan sampai ketiduran. Mari intip menu makanan yang akan membuat tubuh lebih bersemangat dan tak mudah lelah.
Menu anti lelah 1: Yoghurt
Seperti dikutip dari Indiatimes, yoghurt adalah sumber energi yang bekerja sangat cepat setelah dikonsumsi. Gula yang terkandung di dalamnya menyalurkan energi pada tubuh. Sedangkan proteinnya membantu menyalurkan energi perlahan, sehingga perutpun tak mudah merasa lapar. Di sisi lain, bakteri baik di dalam yoghurt dapat membantu memperlancar pencernaan.
Menu anti lelah 2: Oatmeal
Sekalipun terlihat tidak mengenyangkan dan seperti makanan bayi, menu yang satu ini sangat membantu tubuh tetap bersemangat dan berenergi. Kombinasi karbohidrat dan fibernya membuat perut kenyang lebih lama. Selain itu, oatmeal kaya akan magnesium dan fosfor yang mencegah tubuh mudah lelah.
Menu anti lelah 3: Jus atau air putih
Apabila tubuh terasa lelah dan lemas, bisa jadi tubuh sedang dehidrasi. Untuk itu cukupi kebutuhan air bagi tubuh. Konsumsi jus buah segar yang kaya akan vitamin C, A dan B1 semisal jeruk atau minum air mineral.
Menu anti lelah 4: Kacang-kacangan dan biji-bijian
Kacang-kacangan kaya akan kandungan omega 3 yang baik untuk energi tambahan pada tubuh. Snack seperti kacang almond, walnuts, atau kismis bisa Anda tambahkan ke dalam daftar belanjaan dan diletakkan pada toples kecil sebagai tambahan bantuan energi.
Menu anti lelah 5: Makanan kaya zat besi
Konsumsi makanan kaya zat besi untuk membantu memperlancar sirkulasi oksigen. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan seseorang mengalami anemia, dan tubuh menjadi lelah serta lemas.
Sekarang, Anda bisa tampil ekstra berenergi dan tetap ceria walau di bulan puasa.
Categories
informasi
Jadwal Imsakiyah Ramadhan Wilayah Bojonegoro
Tak terasa, besuk kita akan berjumpa dengan Bulan Suci Ramadhan, ini berarti kita masih diberikan berkah yang sangat besar karena masih diberikan nikmat melalui bulan seribu bulan. Bulan yang penuh dengan rahmat, barokah dan ampunan, yang ditunggu-tunggu umat muslim seluruh Dunia.
“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa “( QS Al-Baqarah : 183 )
Bagi umat muslim, ibadah puasa adalah sebuah kewajiban di Bulan Ramadhan. Untuk itu, berikut saya berikan Jadwal Imsakiyah untuk hampir seluruh kota besar di Indonesia. Semoga ini dapat membantu teman-teman yang akan melaksanakan Ibadah Puasa di Bulan Suci Ramadhan..
Categories
informasi
TK SMT N Bojonegoro mengikuti Resepsi Puncak HAN 2011
Puncak peringatan HAN (Hari Anak Nasional) yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kab Bojonegoro, Senin (25/7) diikuti sekitar 600-anak dari TK dan SD yang tersebar di sana.
Kegiatan yang digelar di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro kemarin berlangsung meriah.
Kegiatan yang digelar di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro kemarin berlangsung meriah.
Peringatan HAN itu diisi dengan berbagai acara, antara lain adalah pemberian penghargaan terhadap siswa siswi yang telah memperoleh kemenangan atas lomba yang dihelat dalam rangka peringatan HAN. Selain itu dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada fakir miskin dan anak yatim piatu. Sedangkan acara yang terakhir adalah pementasan kreasi seni yang ditampilkan oleh siswa-siswi TK dan SD.
Kasi Kesiswaan Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Bojonegoro Sukarni mengungkapkan upaya peningkatan kreativitas bagai peserta didik harus tetap dilakukan, karena akan memberikan dampak positif terhadap peserta didik untuk lebih mengembangkan potensinya.
"Lomba-lomba yang kami selenggarakan di antaranya kompetensi anak, cerita pantomim, cipta puisi, cipta lagu dan melukis,"jelas Sukarni.
Kasi Kesiswaan Bidang TK/SD Dinas Pendidikan Bojonegoro Sukarni mengungkapkan upaya peningkatan kreativitas bagai peserta didik harus tetap dilakukan, karena akan memberikan dampak positif terhadap peserta didik untuk lebih mengembangkan potensinya.
"Lomba-lomba yang kami selenggarakan di antaranya kompetensi anak, cerita pantomim, cipta puisi, cipta lagu dan melukis,"jelas Sukarni.
Acara yang dimulai sejak 08.00 pagi dibuka langsung oleh Sekretaris Dindik Bojonegoro Muslich dan Asisten III Pemkab Bojonegoro Mardikun.
Mardikun berharap agar peringatan Hari Anak Nasional ini bisa disikapi dengan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang menjadi sandungan bagi perkembangan anak di Bojonegoro agar setiap anak menjadikan hari esok yang cerah.
Dan acara di Lanjutkan Penyematadan Hadiah Lomba Edukatif setingkat kabupaten Bojonegoro Secara seremonial di sekolahnya Sasty
Karena Waktu Puncaknya Resepsi di Pendopo Sasty tidak bisa mengikuti Acara tersebut karena kegiatan sekolah yang padat. Dan akirnya hanya di rayakan di sekolahnya Sasty.
Katanya ayah "Sasty anak yang Pintar Kreatif dan Anak yang sholih tapi sekarang harus lebih baik dari yang kemarin".
Semoga dengan acara ini akan semakin menambah motifasi bagi teman teman Sasty dan Sasty sendiri tentunya.
Categories
kegaiatan sekolah
hari anak nasional 2011 tk n smt bojonegoro
23 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional.
Tahun ini Hari Anak Nasional bertema ”Anak Indonesia Sehat, Kreatif dan Berakhlak Mulia” .
Selamat Hari Anak Nasional!
Alhamdulilah Sasty dapat juara dalam Lomba Gams Edukatif tingkat Kabupaten Bojonegoro
Tapi Sasty gak boleh Sombong karena Sasty ahrus lebih baik dari temana teman yang lain.Sasty haruslah jadi anak yang Kreatif Aktif dan Mandiri.
Categories
kegaiatan sekolah
Outbound di Trita wana Dander Bojonegoro
Dengan berada di alam bebas, diharapkan peserta management outbound dapat melupakan sejenak ketegangan yang disebabkan oleh rutinitas kesehariaannya sehingga peserta permainan outbound di Taman Wisata Tirtawana Dander dapat lebih segar ketika kembali dalam aktivitasnya.
Meningkatkan rasa kebersamaan dalam lingkup team outbound training maupun masyarakat.
Menggali potensi individu agar dapat mengembangkan kemampuan pribadinya melalui tantangan-tantangan mental dan fisik saat outbound, sehingga selalu lebih siap untuk menghadapi apapun tantangan yang akan dihadapi
Meningkatkan rasa kebersamaan dalam lingkup team outbound training maupun masyarakat.
Menggali potensi individu agar dapat mengembangkan kemampuan pribadinya melalui tantangan-tantangan mental dan fisik saat outbound, sehingga selalu lebih siap untuk menghadapi apapun tantangan yang akan dihadapi
Categories
bermain
outbound tk smt bojonegoro
Maksud dan Tujuan
Mengasah sifat-sifat baik dari masing-masing pribadi sehingga lebih mengenal diri sendiri yang dengan demikian dapat lebih peka terhadap lingkungan sekitar dia berada.
Categories
bermain
Mengatasi delapan jenis ketakutan pada anak
Bila rasa takut anak sudah mencapai puncak, maka orangtua pun cemas.
Kondisikan anak-anak menjadi pemberani.
Sebenarnya, banyak hal yang sewaktu-waktu bisa menjadi momok bagi anak balita. Berdasarkan pengalaman menangani kasus pada anak takut, dr. Ika Wijaya, SpKJ, seorang psikiatri FKUI-RSUPN mengidentifikasi beberapa jenis rasa takut dan cara mengatasinya sebagai berikut.
1. Takut Berpisah
Biasanya anak selalu cemas saat berpisah dengan orang terdekatnya, walau hanya sesaat, terutama ibu yang selama tiga tahun pertama menjadi figur paling dekat. Figur ibu tak selalu harus berarti ibu kandung, melainkan bisa juga pengasuh, kakek-nenek, ayah, atau siapa saja yang memang dekat dekat dengan anak.
Cara Mengatasi :
Jelaskan pada buah hati, mengapa ibu harus pergi. Begitu juga penjelasan dengan waktu, meski anak pada usia ini belum sepenuhnya mengerti kapan pagi, siang sore dan malam. Kondisikan anak dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, misalnya orangtua mengatakan, "Nanti, waktu kamu makan sore, Ibu sudah pulang." Jika tak bisa pulang sesuai waktu yang dijanjikan, beritahukanlah anak lewat telepon. Sebab, anak akan terus menunggu dan ini justru bisa menambah rasa takut anak. Ia akan terus cemas bertanya-tanya, kenapa sang Ibu belum datang.
Jelaskan pada buah hati, mengapa ibu harus pergi. Begitu juga penjelasan dengan waktu, meski anak pada usia ini belum sepenuhnya mengerti kapan pagi, siang sore dan malam. Kondisikan anak dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, misalnya orangtua mengatakan, "Nanti, waktu kamu makan sore, Ibu sudah pulang." Jika tak bisa pulang sesuai waktu yang dijanjikan, beritahukanlah anak lewat telepon. Sebab, anak akan terus menunggu dan ini justru bisa menambah rasa takut anak. Ia akan terus cemas bertanya-tanya, kenapa sang Ibu belum datang.
2. Takut Orang Asing
Pada usia-usia awal, anak memang mau digendong dengan siapa saja. Namun pada usia 8-9 bulan biasanya mulai muncul ketakutan atau sikap menjaga jarak pada orang yang belum begitu dikenalnya. Ini normal karena anak sudah mngenali orang. Ia mulai sadar, mana orangtuanya dan mana orang lain.
Pada usia-usia awal, anak memang mau digendong dengan siapa saja. Namun pada usia 8-9 bulan biasanya mulai muncul ketakutan atau sikap menjaga jarak pada orang yang belum begitu dikenalnya. Ini normal karena anak sudah mngenali orang. Ia mulai sadar, mana orangtuanya dan mana orang lain.
Cara Mengatasi :
Pada usia balita seharusnya rasa takut pada orang asing sudah mulai berangsur hilang. Sebab, biasanya anak sudah bereksplorasi. Semestinya anak sudah memperoleh cukup pengetahuan untuk menyadari bahwa tak semua orang asing itu menjadi ancaman.
Biasanya, justru karena orangtua kerap menakut-nakuti sehingga anak bersikap seperti itu. "Awas, jangan dekat-dekat sama orang yang belum kamu kenal. Nanti diculik, lo!" Memang boleh-boleh saja orang tua menasehati anak untuk bersikap hati-hati pada orang asing, tapi sewajarnya saja dan bukan dengan cara menakut-nakutinya.
3. Takut Dokter
Anak pernah mengalami hal tak mengenakkan, seperti disuntik. Karenanya, ia jadi takut kepada sosok tertentu. Belum lagi kalau orangtua rajin "mengancam" setiap kali anak dianggap nakal. "Nanti disuntik dokter, lo, kalau makannya gak habis!"
Pada usia balita seharusnya rasa takut pada orang asing sudah mulai berangsur hilang. Sebab, biasanya anak sudah bereksplorasi. Semestinya anak sudah memperoleh cukup pengetahuan untuk menyadari bahwa tak semua orang asing itu menjadi ancaman.
Biasanya, justru karena orangtua kerap menakut-nakuti sehingga anak bersikap seperti itu. "Awas, jangan dekat-dekat sama orang yang belum kamu kenal. Nanti diculik, lo!" Memang boleh-boleh saja orang tua menasehati anak untuk bersikap hati-hati pada orang asing, tapi sewajarnya saja dan bukan dengan cara menakut-nakutinya.
3. Takut Dokter
Anak pernah mengalami hal tak mengenakkan, seperti disuntik. Karenanya, ia jadi takut kepada sosok tertentu. Belum lagi kalau orangtua rajin "mengancam" setiap kali anak dianggap nakal. "Nanti disuntik dokter, lo, kalau makannya gak habis!"
Cara mengatasi :
Izinkan anak membawa benda atau mainan kesayangannya saat datang ke dokter sehingga ia merasa aman dan nyaman, Di rumah, orang tua bisa membantunya dengan menyediakan mainan berupa perangkat dokter. Biarkan anak menjalani peran dokter dengan boneka sebgai pasiennya. Secara berkala ajak anak ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan giginya. Tak ada salahnya juga memngajak dia saat orangtua atau kakak/adiknya berobat gigi. Dengan begitu anak memperoleh informasi bagaimana dan ke mana ia harus pergi untuk menjaga kesehatan giginya. Lambat laun ketakutannya pada sosok dokter justru berganti menjadi kekaguman.
4. Takut Hantu
"Hi, di situ ada hantunya. Ayo, jangan main di situ!" Gara-gara sering diancam dan ditakuti seperti itu, balita yang sebelumnya belum mengerti sama sekali tentang hantu, jadi tahu dan takut. Bisa juga karena ia menonton film horor di televisi.
Izinkan anak membawa benda atau mainan kesayangannya saat datang ke dokter sehingga ia merasa aman dan nyaman, Di rumah, orang tua bisa membantunya dengan menyediakan mainan berupa perangkat dokter. Biarkan anak menjalani peran dokter dengan boneka sebgai pasiennya. Secara berkala ajak anak ke dokter gigi untuk menjaga kesehatan giginya. Tak ada salahnya juga memngajak dia saat orangtua atau kakak/adiknya berobat gigi. Dengan begitu anak memperoleh informasi bagaimana dan ke mana ia harus pergi untuk menjaga kesehatan giginya. Lambat laun ketakutannya pada sosok dokter justru berganti menjadi kekaguman.
4. Takut Hantu
"Hi, di situ ada hantunya. Ayo, jangan main di situ!" Gara-gara sering diancam dan ditakuti seperti itu, balita yang sebelumnya belum mengerti sama sekali tentang hantu, jadi tahu dan takut. Bisa juga karena ia menonton film horor di televisi.
Cara mengatasi :
Jauhkan anak dari tontonan film-film misteri. Orang tua pun jangan pernah menakut-nakuti anak hanya demi kepentingannya. Lebih baik anak dikondisikan dengan pendekatan cerita-cerita relijius yang semakin menambah nilai mentalitas keberaniannya.
5. Takut Gelap
Terkadang masih ada saja ditemukan orangtua yang tidak bijaksana. Karena anak bersalah, ia dihukum dengan dikurung di ruang gelap. Perlakuan orangtua seperti ini akan membahayakan mentalitas anak. Bila pengalaman pahit itu membekas, bukan tidak mungkin rasa takutnya akan menetap sampai usia dewasa. Ia akan keluar keringat dingin atau malah jadi sesak napas setiap kali berada di ruang gelap atau menjerit-jerit kala listrik mendadak padam.
Jauhkan anak dari tontonan film-film misteri. Orang tua pun jangan pernah menakut-nakuti anak hanya demi kepentingannya. Lebih baik anak dikondisikan dengan pendekatan cerita-cerita relijius yang semakin menambah nilai mentalitas keberaniannya.
5. Takut Gelap
Terkadang masih ada saja ditemukan orangtua yang tidak bijaksana. Karena anak bersalah, ia dihukum dengan dikurung di ruang gelap. Perlakuan orangtua seperti ini akan membahayakan mentalitas anak. Bila pengalaman pahit itu membekas, bukan tidak mungkin rasa takutnya akan menetap sampai usia dewasa. Ia akan keluar keringat dingin atau malah jadi sesak napas setiap kali berada di ruang gelap atau menjerit-jerit kala listrik mendadak padam.
Cara Mengatasi :
Saat tidir malam, jangan biarkan kamar anak gelap gulita. Paling tidak, biarkan lampu tidur yang redup tetap menyala. Cara lain, biarkan boneka atau benda kesayangannya tetap menemaninya, seolah temannya hingga anak tak perlu takut. Selain itu, sugestikan keberanian anak dengan mengajarinya doa-doa.
6. Takut Berenang
Sangat jarang anak usia balita takut air. kecuali kalau dia pernah mengalami hal tak mengenakkan semisal tersedak atau malah nyaris tenggelam saat berenang.
Saat tidir malam, jangan biarkan kamar anak gelap gulita. Paling tidak, biarkan lampu tidur yang redup tetap menyala. Cara lain, biarkan boneka atau benda kesayangannya tetap menemaninya, seolah temannya hingga anak tak perlu takut. Selain itu, sugestikan keberanian anak dengan mengajarinya doa-doa.
6. Takut Berenang
Sangat jarang anak usia balita takut air. kecuali kalau dia pernah mengalami hal tak mengenakkan semisal tersedak atau malah nyaris tenggelam saat berenang.
Cara Mengatasi :
Lakukan pembiasaan secara bertahap. Pertama-tama, biarkan anak-anak sekedar merendam kakinya atau menciprat-cipratkan air di kolam mainan sambil tetap mengenakan pakaian renang. Bisa juga dengan memasukkan anak dengan memasukkan anak ke klub renang yang ditangani ahlinya atau dengan sering mengajaknya berenang bersama dengan saudara atau teman-teman seusianya. Tentu saja sambil terus didampingi dan dibangun keyakinan dirinya bahwa berenang sungguh menyenangkan, hingga tak perlu takut. Kalau pun anak tetap takut, jangan pernah memaksa apalagi memarahi atau melecehkan rasa takutnya.
7. Takut Serangga
Tak sedikit anak yang takut pada cicak, jangkrik, kecoa atau hewan serangga lainnya. Sebetulnya ini wajar. Orangtua tak boleh menabahi ketakutan anak dengan menakut-nakutinya. Tapi harus bisa memahaminya. Sebab, anak kecil itu mungkin saja menemukan banyak hal yang dapat membuatnya takut.
Lakukan pembiasaan secara bertahap. Pertama-tama, biarkan anak-anak sekedar merendam kakinya atau menciprat-cipratkan air di kolam mainan sambil tetap mengenakan pakaian renang. Bisa juga dengan memasukkan anak dengan memasukkan anak ke klub renang yang ditangani ahlinya atau dengan sering mengajaknya berenang bersama dengan saudara atau teman-teman seusianya. Tentu saja sambil terus didampingi dan dibangun keyakinan dirinya bahwa berenang sungguh menyenangkan, hingga tak perlu takut. Kalau pun anak tetap takut, jangan pernah memaksa apalagi memarahi atau melecehkan rasa takutnya.
7. Takut Serangga
Tak sedikit anak yang takut pada cicak, jangkrik, kecoa atau hewan serangga lainnya. Sebetulnya ini wajar. Orangtua tak boleh menabahi ketakutan anak dengan menakut-nakutinya. Tapi harus bisa memahaminya. Sebab, anak kecil itu mungkin saja menemukan banyak hal yang dapat membuatnya takut.
Cara Mengatasi :
Boleh saja orangtua memberi pengenalan tentang alam binatang pada anak. Tak perlu kelewat detail. Tugas orangtua sebatas memahami ketakutan anak sekaligus membantunya merasa aman. Boleh saja mengatakan, "Ayah tahu kamu takut jangkrik." Jangan paksa anak berada terus-menerus dalam pembicaraan mengenai rasa takutnya. Jangan pula memaksa anak bersikap sok berani menghadapi ketakutannya. Ini hanya akan membuat anak semakin takut. Bila dipaksakan terus, anak mala bisa fobia pada serangga. Biarkan anak tertarik dengan sendirinya dan biasanya ini terjadi setelah anak berusia dua tahunan. Jika anak memang takut kala ada serangga yang terbang didekatnya, bantulah untuk mengusirnya bersama.
8. Takut Masuk Sekolah
Tak mudah melepas anak usia balita masuk sekolah. Sebab, ia harus beradaptasi dengan lingkungan barunya. Padahal, tak semua anak gampang beradaptasi. Dari pihak orangtua, tak sedikit pula yang justru tak rela melepas anaknya "sekolah" karena khawatir anaknya terjatuh kala bemain atau didorong temannya.
Boleh saja orangtua memberi pengenalan tentang alam binatang pada anak. Tak perlu kelewat detail. Tugas orangtua sebatas memahami ketakutan anak sekaligus membantunya merasa aman. Boleh saja mengatakan, "Ayah tahu kamu takut jangkrik." Jangan paksa anak berada terus-menerus dalam pembicaraan mengenai rasa takutnya. Jangan pula memaksa anak bersikap sok berani menghadapi ketakutannya. Ini hanya akan membuat anak semakin takut. Bila dipaksakan terus, anak mala bisa fobia pada serangga. Biarkan anak tertarik dengan sendirinya dan biasanya ini terjadi setelah anak berusia dua tahunan. Jika anak memang takut kala ada serangga yang terbang didekatnya, bantulah untuk mengusirnya bersama.
8. Takut Masuk Sekolah
Tak mudah melepas anak usia balita masuk sekolah. Sebab, ia harus beradaptasi dengan lingkungan barunya. Padahal, tak semua anak gampang beradaptasi. Dari pihak orangtua, tak sedikit pula yang justru tak rela melepas anaknya "sekolah" karena khawatir anaknya terjatuh kala bemain atau didorong temannya.
Cara Mengatasi :
Orangtua tetap selalu mengantar anak ke sekolah. Sebab, ini menyangkut soal pembiasaan. Kalau pun dihari-hari berikutnya ada sekolah-sekolah yang bersikap tegas hanya membolehkan orangtua menunggu diluar, sampaikan informasi ini pada anak. Guru pun harus bisa menarik perhatian anak agar tidak terfokus pada ketiadaan pendampingan orantuanya dengan bermain. Saat asik bermain dengan teman-temannya, tentu ia akan lupa.
Orangtua tetap selalu mengantar anak ke sekolah. Sebab, ini menyangkut soal pembiasaan. Kalau pun dihari-hari berikutnya ada sekolah-sekolah yang bersikap tegas hanya membolehkan orangtua menunggu diluar, sampaikan informasi ini pada anak. Guru pun harus bisa menarik perhatian anak agar tidak terfokus pada ketiadaan pendampingan orantuanya dengan bermain. Saat asik bermain dengan teman-temannya, tentu ia akan lupa.
(Sumber:Ust. M. Azhari Hatim, MA. Pemerhati masalah keluarga)
Categories
informasi
Jam belajar yang Efektif
Memotivasi anak untuk belajar berbeda-beda menurut usianya. Bagi Sasty yang Masih TK mungkin Jam belum bisa ditentukan. Di jenjang SD, usia ini dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kelas rendah (kelas 1-3 SD) dan kelas atas (kelas 4-6 SD). Dan ciri khas yang berbeda.
Anak-anak di kelas bawah masih menapaki masa transisi dari taman kanak-kanak yang aktivitas belajarnya dilakukan sambil bermain ke jenjang sekolah dasar yang formal. Maksudnya, mereka dituntut untuk banyak berada dalam dalam kelas dan duduk tenang memperhatikan penjelasan guru serta mengerjakan tugas-tugas.
Anak-anak sering mengalami schoolphobia. Ilustrasi: freewebs.com
Tuntutan tersebut tentu saja menyulitkan karena sebenarnya murid-murid kelas rendah masih dalam usia bermain. Sayangnya, banyak orang tua, bahkan guru, melupakan ciri khas usia ini. “Anak kelas 1-2 belum bisa diharapkan duduk lama karena rentang perhatiannya maksimal sekitar 15 menit. Jadi mereka bukan nakal kalau enggak bisa diam di kelas.”
Berkaitan dengan masa transisi ini pula, orang tua mesti peka dengan kemungkinan munculnya school phobia pada anak. Pahamilah bahwa perubahan-perubahan dari TK ke SD sering membuat murid kelas rendah “ketakutan”.
Belajar sambil bermain itu menyenangkan.
Agar anak dapat melalui masa transisinya dengan mulus, orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi belajar yang pas menurut ciri khas anak usia kelas 1 - 3 SD atau kurang lebih 6-8 tahun. Inilah pokok-pokoknya:
Belajar sambil bermain
Pada prinsipnya hampir sama dengan cara belajar anak TK. Namun, untuk anak SD alihkan ke cara bermain yang lebih konstruktif. “Tolong ambilkan Bunda 2 cokelat, dong. Nah, di tangan Bunda sudah ada 1 cokelat. Bunda jadi punya berapa cokelat sekarang? Suasana belajar pun tak perlu harus serius. Jadi tak selalu harus belajar di belakang meja, bisa juga sambil tiduran di lantai, misalnya.
Manfaatkan PR
Manfaatkan kesempatan ini.
Sampai saat ini Pekerjaan Rumah (PR) untuk murid kelas rendah masih menjadi pro-kontra. Selama tidak berlebihan, sebenarnya PR banyak memberi manfaat. Salah satunya untuk mengulang sedikit pelajaran yang sudah didapat anak di sekolah. Masalah timbul kalau anak sering dijejali PR. Inilah yang sering menjadi beban bagi anak.
Beri dukungan
Dukungan memang selalu diperlukan, terutama saat anak menghadapi masa-masa sulit di sekolah. Bentuknya bisa sangat sederhana, misalnya ketika anak memperoleh nilai buruk, kita tidak perlu menjatuhkan vonis bahwa ia bodoh atau pemalas.
Beri dukungan sepenuhnya, saat mereka belajar.
Lebih baik, luangkan waktu untuk mendiskusikan masalah tersebut dengan anak. “Sebagai awal, orang tua perlu mencari tahu perasaan anak ketika memperoleh nilai 50.
Apakah ia kecewa, sedih atau biasa-biasa saja, karena jangan-jangan ia tidak mengerti bahwa nilai 50 itu berarti kurang.” Lalu tetaplah beri dukungan. “Untuk hari ini enggak apa-apa dapat 50. Kamu bisa dapat nilai yang lebih baik di ulangan berikutnya, tapi kamu harus belajar.”
Jadilah model yang baik
Ini berarti orang tua jangan sampai terlihat santai saat anak sedang belajar. “Misalnya, ketika sedang mengerjakan PR anak melihat ibunya menonton televisi dan ayahnya tidur. Bisa-bisa anak merasa diperlakukan tidak adil. ‘Ih, ayah, kok, bisa tidur sedangkan aku harus belajar?" Akan lebih baik bila saat anak belajar, orang tua juga tampak “belajar”, seperti menemani anak sambil membaca koran atau buku. Dengan begitu anak akan mendapat panutan.
Tetapkan jam belajar
Misalnya, dari jam 5 sampai 7 disepakati sebagai jadwal belajar anak. Namun, jadwal harus dibuat dengan mempertimbangkan jam sekolahnya. Berilah ia waktu untuk beristirahat sebelum waktu belajar. Saat waktunya belajar, anak harus diberi pengertian bahwa rentang waktu itu harus diisi hanya untuk kegiatan belajar. Artinya ia tidak nonton TV, tidak mendengarkan radio, atau tidak bermain playstation.
ANAK 4-6 SD
Anak-anak SD kelas atas sebenarnya sudah diharapkan memiliki self learning regulation atau kesadaran untuk belajar sendiri. Jika pada anak kelas 1-3 SD, orang tua masih sangat terlibat dalam proses belajar anak, maka pada anak kelas 4-6 SD orang tua hanya jadi pendamping saja. Mereka sudah harus tahu apa yang mesti dikerjakan.
Namun begitu, orang tua tetap perlu menumbuhkan motivasi belajarnya agar tak kendur. Caranya, ingatlah bahwa salah satu ciri anak usia ini adalah penggunaan logika yang sudah semakin mendalam. Orang tua perlu memberikan alasan-alasan yang masuk akal tentang pentingnya belajar. Berikut beberapa kiatnya:
Kaitkan dengan Hobinya
Kalau hobi anak adalah menonton acara kuis di TV, orang tua bisa memberi komentar. “Dia bisa dapat menang dandapat hadiah mobil karena pintar. Wah, pasti dari kecil dia sudah senang belajar dan bisa mengatur waktu, deh!
Membuat jadwal, yuk!
Ajak untuk Mmembuat Jadwal
Pada usia ini biasanya anak mulai memiliki banyak kegiatan. Ada latihan basket, renang, jalan-jalan dengan teman, juga main games. Oleh karena itu, libatkan anak dalam pengaturan jadwal kegiatannya. Jelaskan bahwa anak boleh memiliki kegiatan apa pun, tapi belajar merupakan prioritas utama. Dengan diberi pengertian seperti itu dan dibiarkan mengatur jadwal sendiri, ia tidak akan merasa terpaksa. Jangan lupa, keterpaksaan hanya akan mengendurkan motivasi anak dalam belajar.
Rencanakan Masa Depan
Karena murid-murid kelas atas, terutama kelas 5 dan 6 sudah akan memasuki sekolah lanjutan, orang tua perlu mengajak anak untuk mengadakan rencana masa depan. “Kamu mau masuk SMP mana? Kira-kira di situ NEM-nya berapa, ya? Yuk kita mulai kejar dari sekarang supaya kamu bisa lolos ke sana!”
Namun, perlu di ingat agar orang tua juga melihat kenyataan. Jika harapan anak terlalu tinggi, maka harus didiskusikan. “Kalau orang tua melihat anak akan sulit masuk ke salah satu sekolah favorit, ia perlu diajak mencari alternatif. ‘Kalau enggak keterima di situ, kamu mau masuk sekolah mana lagi?’ Namun tentunya orang tua tetap memotivasi anak untuk belajar lebih baik.”
Berdasarkan penelitian, anak-anak yang berhasil ternyata memiliki pengaturan waktu yang baik, tertib mengikuti jadwal, dan disiplin dalam belajar. Itu semua bisa didapat bila anak sudah memiliki self learning regulation.
Namun ingat, selain memotivasi anak untuk belajar, orang tua juga perlu memberinya waktu bermain. Jangan sampai tujuh hari dalam seminggu diisi kegiatan belajar terus-menerus. “Mentang-mentang Senin-nya masuk sekolah, Minggu pun diharuskan belajar. Lebih baik gunakan hari libur sebagai playtime untuk menghindari kebosanan anak akan belajar,” .
Categories
belajar
belajar yang efektif
ditulis dari berbagai sumber.
Saat mendengar kata "belajar", banyak anak yang enggan untuk melakukannya. Sebagai orang tua tentunya kita ingin agar anak kita menjadi pintar dan tidak ketinggalan pelajaran, tetapi bagaimana caranya supaya anak mau disuruh belajar ?
Dibawah ini merupakan beberapa tips agar anak agar tidak malas belajar:
1. Jadilah contoh yang baik buat anak.
Orang tua merupakan panutan dari anaknya, oleh karena itu kita harus memberikan contoh terbaik agar ditiru oleh anak. Saat orang tua menyuruh dan mengawasi anak belajar, usahakan agar Anda juga terlihat seperti mempelajari sesuatu, misalnya dengan membaca buku. Sesekali ajak anak Anda untuk berdiskusi mengenai suatu topik yang hangat. Dengan begitu anak melihat bahwa orang tuapun ikut belajar.
2. Pilihlah waktu belajar yang baik.
Ketika anak merasa capek, ia akan enggan untuk melakukan apa saja. Oleh karenanya, coba pilihlah waktu yang tepat dimana anak sedang merasa segar untuk melakukan sesuatu, termasuk kegiatan belajar. Anda dapat mencoba di sore hari saat anak sudah mandi sore.
3. Buatlah jadwal belajar.
Anak cenderung untuk melakukan sesuatu yang pasti. Dengan membuat jadwal belajar secara rutin, anak akan mengerti bahwa jam yang ditentukan tersebut merupakan waktunya untuk belajar.
4. Kenali daya konsentrasi anak Anda.
Setiap anak memiliki daya konsentrasi yang berbeda-beda. Coba amati anak Anda, apakah ia tipe anak yang dapat berkonsentrasi selama 2 jam penuh atau hanya 30 menit. Apabila anak Anda merupakan tipe daya konsentrasi pendek, berikan istirahat sejenak disela-sela waktu belajar, setelah itu, anak dapat meneruskan kegiatan belajarnya lagi.
5. Berikan bantuan saat anak membutuhkannya.
Saat mengerjakan PR, kadang anak menemui soal yang sulit untuk dikerjakannya. Coba berikan bantuan saat ia membutuhkannya dengan cara menjelaskan bagaimana untuk menyelesaikan soal tersebut. Dengan begitu, anak dapat mengetahui bagaimana cara mengerjakannya tanpa harus terjebak di soal yang sulit.
Semoga tips diatas dapat membantu...
Categories
belajar
Subscribe to:
Posts (Atom)