Saat memiliki
anak usia sekolah, seringkali orang tua dihadapkan pada kesulitan
mengarahkan anaknya untuk tidak melupakan kewajiban belajar.. Memaksakan
anak untuk belajar dan meninggalkan waktu bermainnya tentu saja hanya
akan membuat si anak menjadi uring-uringan.
Ibarat dua sisi mata uang, bermain dan belajar adalah sinergi yang tidak terpisahkan dari proses tumbuh kembang seorang anak.
Orang tua harus memahami bahwa dengan
bermain dapat juga merangsang kepekaan panca indera, meningkatkan
kecerdasan, menggali insting dan jiwa sosial pada diri seorang anak,
dengan bimbingan yang tepat dari orang tua atau pengasuhnya.
Tips berikut layak anda coba anak tetap bersemangat belajar tanpa mengurangi waktu bermainnya :
- Tanamkan pengertian pentingnya belajar, perlu juga anda menemani saat-saat anak belajar sehingga ia lebih termotivasi dan bisa bertanya saat menemui kesulitan.
- Beri jeda waktu untuk istirahat, jangan menekan anak untuk terus belajar dalam jangka waktu yang lama. Selain akan membuatnya bosan pada akhirnya justru akan menyebabkan anak marah dan menolak belajar.
- Ada manajemen waktu yang jelas, kapan si anak boleh bermain dan kapan saat ia harus belajar.
- Jadikan diri anda role model. Anak berkembang dengan cara meniru orang-orang di sekelilingnya, terutama orang tua. Memberi contoh tingkah laku bagi anak lebih efektif dibanding kata-kata.
- Bebaskan saat hari libur. Biarkan si kecil menikmati kebebasannya untuk bermain dan berinteraksi dengan teman-temannya. Hal ini juga dapat melatih anak untuk disiplin agar ia menggunakan waktu sebaik mungkin pada saat hari dan jam belajarnya.
Mari jadikan anak pintar tanpa melupakan tugas perkembangan seorang anak yang diantaranya adalah bermain.
Sumber dari : untuk perempuan.com http://untukperempuan.com/home-and-family/menjadikan-belajar-menyenangkan-bagi-anak.html
0 comments:
Post a Comment